Rabu, 20 Juli 2011

" GAMBATE "

    

                

         Sebuah negara yang berjuluk " Negara Matahari Terbit " atau yang biasa di sebut negara yang pantang menyerah yaitu negara JEPANG, bisa meraih sukses atau meraih juara dunia sepak bola wanita atau di sebut WOMAN WORLD CUP 2011. Warga Jepang berkumpul di stadion nasional untuk merayakan kemenangan tim sepak bola putri yang menjadi juara dunia setelah mengalahkan Amerika Serikat lewat adu penalti.

               Perdana Menteri Naoto Kan menyebut kemenangan itu sebagai "hadiah terbesar" untuk bangsa khususnya warga di kawasan timur laut yang dilanda bencana gempa dan tsunami tanggal 11 Maret lalu.

               "Tim (sepak bola putri) memberikan dorongan kepada semua orang untuk menunjukkan semangat dalam pertandingan besar", kata Kan dalam pernyataan yang dikeluarkan kantor berita Kyodo.

                Jepang menjadi negara Asia pertama yang memenangkan kejuaraan dunia sepak bola putri, dengan menundukkan Amerika Serikat 3-1 lewat adu penalti setelah pertandingan hari Minggu.

Bertemu PM

            Para pemain sepak bola putri Jepang dengan ukuran fisik jauh lebih pendek dibandingkan tim Amerika, sempat tertinggal namun kemudian bangkit lagi dengan menyamakan kedudukan dan gol terakhir dicetak tiga menit sebelum perpanjangan waktu.


               "Inilah peluang untuk melupakan bencana nuklir dan bencana lain, untuk bersatu dan merayakan," kata Toru Komatsu yang ikut merayakan kemenangan ini di stadion nasional.

              Para pemain bola putri menggunakan bencana gempa dan tsunami sebagai motivasi. Sebelum pertandingan final, ereka membawa spanduk bertuliskan "Untuk rekan-rekan di seluruh dunia, terima kasih banyak atas dukungan anda".

             Tim sepak bola putri akan bertemu Perdana Menteri Kan hari Selasa (19/07). Tim putri Jepang ini disebut "Nadeshiko", nama gunung bunga yang merupakan simbol feminisme dalam budaya Jepang.

             Kemenangan ini terjadi di tengah kekhawatiran akan kebocoran radiasi pembangkit nuklir yang meluas ke kawasan sekitar. "Apa yang terjadi menakutkan dengan gempa dan bencana lain," kata Miaki Tomiyama. "Tim putri memberikan kami kebahagiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar